setiap akhir tahun pelajaran tentunya diadakan suatu acara dalam sekolah masing-masing, sejak dulu para siswa setelah kelulusan mereka akan mengadakan acara corat-coret baju, namun di sekolah saya yaitu di SMK N1 Tampaksiring pagi ini mengadakan acara di sebuah pura dengan runtutan acara mulai dari sambutan, tari-tarian, bahkan yang paling menarik perhatian para adik kelas menunjukan keterampilanya dengan bermain musik diatas panggung, bahkan yang menarik perhatian banyak, ketika ada salah seorang siswa yang berkelahi
dengan orang luar yang mampir untuk melihat pertunjukan, awalnya hanya saling senggol malah jadi berantem. tetapi menurut saya yang paling menegangkan waktu kepala sekolah SMK N1 Tampaksiring membacakan pengumuman kelulusan ujian akhir nasional, namun sebelum pengumuman, di sekolah ada guru-guru yang mengatakan lulus seratus persen, namun ada juga yang bilang tidak lulus 2 orang pastinya kita sebagai siswa akan was-was bukan? tetapi ada salah seorang satpam yang disekolah, beliau memang sangat mendapat kepercayaan di sekolah dari para siswa, sebut saja dewa kodok, saya sering bertanya kepadanya dan akrab si... yang mengatakan juga tidak lulus 2 orang nomor genap dan nomor ganjil, ya memang benar bukan! cuman ada 2 nomor genap dan ganjil, namun guru yang bilang tidak lulus 2 orang malah bilang...! yang gak lülus yang tidak ikut ujian ama yang tidak sekolah., ya iyalah masak gak ikut ujian bisa lulus, kalau yang mengeluarkan pendapat itu pastinya pak dewa wija guru fisika di sekolah yang tiap mengajar tidak pernah membawa buku namun pintar banget mengajarnya, bahkan cepat banget ngertinya, kembali lagi....
Ketika kepala sekolah membacakan pengumuman kelulusan ujian saya tegang sekali, karena bapak kepala sekolah mengumum kanya sambil ragu-ragu namun ketika mendengar kata se... hati saya jadi lebih tenang karena di sambung dengan se...ratus persen.., para siswapun bertepuk tangan dan wajah kegembiraan dan tenangpun terlihat, pada setiap siswa, ketika itu ada siswa-siswa dari sekolah lain yang sudah mencorat-coret baju mereka, namun di SMK N1 tampaksiring tidak menggunakan seragam sekolah tetapi menggunakan pakaian adat BALI mungkin para guru-guru menanggulangi agar siswa tidak melakukan aksi corat-coret baju, namun kesempatan masih ada bukan untuk melakukanya? saya dengar dari teman saya dari sekolah lain di sukawati di SEkabupaten gianyar tidak lulus 17 orang saja.
mungkin hanya itu yang bisa saya ceritakan.
salam
memangnya disana gak ngerencanain aksi corat- coret ya?
BalasHapus