bisnis PTC INDONESIA

Iklan kami

Cari disini

Gunung agung mengalami perubahan bentuk! Tanda akan meletus?

Gunung Agung Alami Perubahan Bentuk


ANTARA FOTO/Nyoman BudhianaPetugas dan warga memantau aktivitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9). Sejak Kamis (14/9), status Gunung Agung dinaikkan menjadi level waspada menyusul peningkatan aktivitas gunung tersebut sejak bulan Agustus namun hingga kini masih dinyatakan aman.


KARANGASEM, - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi adanya perubahan bentuk (deformasi) Gunung Agung.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Gede Suantika mengatakan, perubahan bentuk ini diketahui setelah PVMH melakukan pemantauan menggunakan Elektronik Distance Meter (EDM) di Pos Pemantau Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017).
"Perubahan masih dalam mikrometer, terpantau ada deformasi tubuh gunung," kata Suantika.
Deformasi merupakan salah satu indikasi untuk mengukur terjadinya letusan. Deformasi yang semaki tinggi menunjukan kemungkinan letusan makin tinggi.

Pengukuran dilakukan dengan menembakkan laser ke reflektor. Cermin reflektor diletakkan pada jarak 1 km dari pos pantau. Kemudian petugas menembakan laser menggunakan alst IDM dari pos pantau.
"Tiap hari petugas mengukur deformasi gunung Agung," kata Suantika.
Berdasarkan data pengukuran menunjukan jarak antara IDM dan reflektor semakn dekat. Sementara itu, pantauan di Gunung Agung, Rabu (27/9/2017) mulai pukul 00.00 - 06.00 Wita terjadi 165 kali gempa vulkanik dalam, 106 kali vulkanik dangkal dan 27 kali tektonik lokal.
Bahkan getaran gempa tektonik terasa sampai ke pos pantau yang jaraknya 12 km dari puncak Gunung. Secara visual gunung tertutup kabut dengan suhu udara suhu udara 22-25 derajat celcius dan kelembaban udara 78-84 persen. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 m di atas kawah puncak.


Semenjak gunung agung berstatus Awas sudah ada lebih dari 46000 orang mengungsi di 300 titik pengungsian yang sudah di siapkan oleh pemerintah Bali, dan juga ada di persiapkan oleh warga Bali secara swadaya, untuk membantu saudara kita di pengungsian para anggota STT Wira Dharma Br. Sanding Abianbase Kecamatan Tampaksiring kabupaten Gianyar Bali berkeliling desa bahkan keluar kecamatan untuk menggalang Dana punia yang uangnya dipergunakan untuk membeli kebutuhan pokok untuk para pengungsi berikut foto-fotonya





Surga dan Neraka menurut hindu.

Surga dan neraka Menurut Hindu dan agama apa yang paling Baik di dunia?

Apakah sorga dan neraka itu nyata atau hanya ada dalam pikiran kita?
Pertanyaan yang sangat sering muncul, bahkan anehnya pertanyaan ini lebih sering mengantui mereka yang merupakan pengikut Veda, umat Hindu. Ironisnya, Neraka yang berasa dari kata sansekerta “Naraka” dan Sorga dari kata Svarga malah lebih diyakini keberadaannya oleh umat-umat agama Abrahamik. Bahkan kata sorga dan neraka ini malahan dijadikan bumerang terhadap umat Hindu agar dapat “diselamatkan” oleh mereka.
Apa, dimana dan bagaimana sebenarnya sorga dan neraka itu? Mari kita coba dengarkan dan cermati kutipan-kutipan sloka-sloka berikut yang akan aku sampaikan, dan akan saya mulai dari kutipan sloka-sloka tentang neraka.
Bhagavata Purana 5.26.7
“Beberapa sumber terpencaya mengatakan bahwa ada total 21 planet Neraka, dan beberapa mengatakan 28. Nama-nama planet Neraka itu adalah: Tamisra, Andhatamisra, Raurava, Maharaurava, Kumbhipaka, Kalasutra, Asipatravana, Sukaramukha, Andhakupa, Krmibhojana, Sandamsa, Taptasurmi, Vajrakanttaka-salmali, Vaitrani, Puyoda, Pranarodha, Visasana, Lalabhaksa, Sarameyadana, Avici, Ayahpana, Ksarakardama, Raksogana-bhojana, Sulaprota, Dandasuka, Avatanirodhana, Paryavartana da Sucimukha. Semua planet-planet Neraka ini dimaksudkan sebagai tempat hukuman bagi makhluk hidup.”
Dalam Bhagavata Purana 5.23.9 dijelaskan jarak antara susunan alam-alam ini, yaitu sebagai berikut;
Dhruvaloka (bintang kutub), berjarak 3,800,000 yojana diatas matahari. Di atas Dhruvaloka yang berjarak 10,000,000 yojana adalah Maharloka, diatas Maharloka dengan jarak 20,000,000 yojana adalah Janaloka, diatas Janaloka dengan jarak 80,000,000 yojana adalah Tapoloka, dan di atas Tapoloka dengan jarak 120,000,000 yojana adalah Satyaloka. Alam Vaikuntha / Moksha / alam rohani terletak 26,200,000 yojana diatas Satyaloka.
susunan alam
Visnu Purana sendiri menjelaskan bahwa jari-jari alam semesta kita (dari matahari kita sampai pada sisi terluar dari satu alam semsta kita atau Galaxy kita) adalah 260,000,000 yojanas.
Bhagavata Purana 9.24 58 dan 3.32.10mejelaskan tentang planet Satyaloka yang merupakan susunan alam yang tertinggi dan dikatakan disana terdapat suatu bentuk menyerupai bunga padma raksasa yang sangat indah dan merupakan tempat singga sana Dewa Brahma yang selalu sibuk dalam meditasinya.
Di bawah satyaloka terdapat muniloka (tapaloka, janaloka dan mahaloka), yang merupakan tempat tinggal resi-resi agung yang selalu khusuk dalam meditasi. Sebagaimana dikatakan dalam Bhagavata Purana 11.24.11; “dengan yoga mistik, pengendalian diri yang luar biasa, mereka mencapai mahaloka, janaloka dan tapaloka, tetapi dengan yoga yang di tujukan kepada-Ku seseorang mencapai tempat tinggal-Ku yang kekal.
Di bawah Mahaloka terdapat Svargaloka atau alam sorga yang dipimpin oleh raja sorga, Dewa Indra. Di sorga hidup sekitar 330 juta dewa dengan tugas, kedudukan dan fungsinya masing-masing. Dan dalam Aitareya Brahmana 1.1.1 disebutkan “Diantara para dewa, Agni adalah yang paling rendah dan Visnu adalah yang paling tinggi dan dewa-dewa yang lainnya adalah diantara ini”. Lebih lanjut tentang kenikmatan di sorga dan serba serbinya dijelaskan antara lain dalam Bhagavata Purana 2.42-43, 10.84.12, 5.19.28.
Dalam Bhagavata Purana 5.24.1-6menjelaskan bahwa di bawah ”planet-planet atas” dibawah Svargaloka, terdapat susunan planet Bhuvarloka yang terletak masih di atas Bumi, planet-planet ini, yaitu mulai dari planet Rahu yang berjarak 80.000 mil di bawah matahari. Planet ini bergerak bagaikan salah satu bintang namun ia merupakan sebuah planet gelap dan tak terlihat; yang mana, keberadaannya dapat dilihat kadang-kadang ketika ada sebuah gerhana. Di bawah rahu  80.000 mil lagi ada planet-planet yang bernama Siddhloka(dimana hidup para Siddha, atau makhluk-makhluk yang secara alamiah memiliki kesempurnaan mistis, seperti bisa terbang dari satu planet ke planet lain tanpa memakai mesin, Caranaloka (dimana hidup para Carana atau para makhluk mirip minstrel ’penyanyi atau penyair pengelana), Gandharvaloka (dimana hidup para Gandharva atau makhluk ’malaikat’ bersayap), dan Vidyadharaloka (dimana hidup para Vidyadhara, makhluk-makhluk halus yang menguntungkan, yang amat cantik dan bijaksana). Di bawah planet-planet ini merupakan tempat kenikmatan untuk para Yaksha (makhluk-makhluk halus misterius yang sering mengunjungi sawah-sawah dan hutan-hutan), para Rakshasha(makhluk raksasa yang mengembara tiap malam, dan juga membentuk kapal dan dapat mengambil wujud seperti anjing, burung hering, burung hantu, orang kerdil, dan lain-lain). Para Pishaca (makhluk-makhluk iblis yang makan daging, dapat merasuki orang-orang dan berkumpul di kuburan atau tempat crematorium dengan hantu lainnya), dan makhluk lainnya seperti hantu dan yang lainnya. Di bawah planet-planet yang gelap dan tak terlihat ini, sekitar ratusan mil adalah planet Bumi.
Berikutnya dalam Bhagavata Purana 5.24.87-9 menjelaskan bahwa di bawah tata surya kita masih terdapat tujuh planet lainnya, yang bernama Atala, Vitala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala dan Patala. Di tujuh sistem planet ini, yang juga terkenal dengan nama ”Surga Bawah” (bila-svarga), ada rumah-rumah, taman-taman dan tempat kenikmatan indrawi yang sangat indah, dan bahkan lebih mewah dibanding planet-planet diatas karena para raksasa memiliki standar kenimatan sensual yang sangat tinggi. Sebagian besar para penduduk planet-planet ini menikmati hidup tanpa gangguan. Demikianlah mereka dapat dimengerti sangat terikat kepada kebahagian ilusif. 240.000 mil di bawah Planet Patala tinggal salah satu inkarnasi Tuhan Yang Maha Kuasa, Sri Ananta atau Sri SankarsanaSri Sankarana merupakan lautan sifat-sifat rohani yang tidak terbatas.
Menurut Bhagavata Purana 5.26.5dikatakan tepat di atas Sri Sankarsana dan dibawah sistem planet-planet bila-svarga, patala inilah terdapat susunan planet-planet neraka. Jadi letak planet-planet neraka adalah di susunan planet-planet terbawah dalam satu alam semesta.
Bhagavata Purana 5.26.37
“Di wilayah kekuasaan Yamaraja, ada ratusan dan ribuan planet-planet Neraka. Orang-orang tidak saleh seperti yang telah saya sebutkan-dan yang tidak saya sebutkan—semuanya harus masuk ke berbagai planet-planet ini sesuai dengan tingkat ketidaksalehan mereka. Mereka yang saleh, bagaimana pun juga, memasuki sistem planet yang lain, planet-planet para dewa. Namun, baik yang saleh maupun yang tidak saleh, kedua-duanya juga akan dibawa ke Bumi setelah segala pahala kegiatan saleh atau tidak saleh mereka habis.”
Jadi dari penjelasan yang cukup panjang mengenai susunan alam dalam satu alam semesta diatas kita sudah mengetahui dimana letak planet surga dan dimana letak neraka. Yang pasti, ternyata surga dan neraka tidaklah terletak di bumi atau hanya berupa kayalan kita saja, tetapi terletak di susunan planet-planet yang lain nan jauh disana. Sorga sebagai planet kenikmatan sementara juga bukanlah planet material yang tertinggi di alam semsta ini, tetapi masih ada planet-planet yang lebih tinggi, lebih indah dan lebih halus dari surga, yaitu Brahmaloka/Satyaloka. Sedangkan neraka sebagai “penjara” roh yang berbuat jahat terletak pada susunan planet-planet terbawah di alam semesta ini.
Meski standar kenikmatan dalam planet-planet atas begitu tinggi, jauh dibandingkan dengan di bumi, namun tujuan hidup kita bukanlah planet kenikmatan tersebut, tetapi mencapai alam rohani, Moksha yang Sat Cit Ananda sebagaimana disebutkan dalam Bhagavad Gita 8.16;
“Dari planet yang paling tinggi sampai planet yang paling rendah, semuanya adalah tempat-tempat kesengsaraan dimana berlangsung kelahiran dan kematian yang berulang. Namun, dia yang telah mencapai Tempat Tinggal-Ku, wahai putera Kunti, tidak akan pernah lahir lagi.”
...................................................
Dewa: Jika kau menjelaskan surga dan neraka begitu lengkap, tentunya cara untuk mendapatkan planet surga tertinggi harus melalui Agama yang Baik.. pertanyaan saya adalah agama apa yang paling baik di dunia ini yang harus saya gunakan agar bisa mendapatkan planet tertinggi setelah kematian menjemput?
Dewa pos: menduga bahwa jiwanya akan menjawab :
Agama Hindu atau Buddha dari Tibet atau agama Oriental yg lebih tua dari agama Islam, Yahudi & Kristen.
Ternyata sambil tersenyum, jiwanya menjawab :
“Agama terbaik adalah agama yg lebih mendekatkan mu pada *TUHAN*, yaitu agama yg membuatmu menjadi orang yg *lebih baik*”.
Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang jiwanya sendiri,
Dewa pos bertanya lagi :
“Apakah tanda agama yg membuat kita menjadi lebih baik?”
Jawaban jiwanya :
“Agama apapun yg bisa membuatmu
_*Lebih welas asih*_
_*Lebih berpikiran sehat*_
_*Lebih objektif & adil*_
_*Lebih menyayangi*_
_*Lebih manusiawi*_
_*Lebih mempunyai rasa tanggung jawab*_
_*Lebih ber-etika*_
Agama yg memiliki kualitas seperti itu adalah agama terbaik”.
Dewa pos terdiam dan ter-kagum – kagum atas jawaban Dalai Lhama yg bijaksana & tidak terbantahkan lagi.
Jiwanya berkata lagi :
” _*Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu*_”.
” _*Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu*_”.
Y
” _*Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu*_”.
” _*Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu*_”.
” _*Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu*_”.

Jadi sebenarnya, *nasib mu berawal dari pikiranmu

pura Durga Kutri desa Buruan, Blahbatuh Gianyar

Om Swastyastu
Pada hari Kamis tanggal 11 MEI 2017 saya melakukan Tirtayatra ke Pura Durga Kutri, lokasinya terletak di banjar Kutri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
pesona Pura ini sangat menenangkan, dikarenakan banyak adanya pohon besar nan rindang, setibanya kami disana langsung melakukan persembahyangan di pura yang letaknya paling Bawah, bersama Staff  Narasoma Retreat Centre Ubud untuk memohon ijin dan keselamatan sebelum melakukan persembahyangan ke pura pucak Durga Kutri, setelah itu kami melanjutkan persembahyangan ke pucak Durga Kutri di pura inilah seorang penangkil mengalami keserupan setelah mendengar lagu pemujaan untuk Durga Dewi, tontonlah video perjalanan kami dalam melakukan tirtayatra ke Pura Durga Kutri. klik link ini Tirtayatra ke Pura Durga Kutri


info menarik